Selasa, 08 November 2016

Awan Putih


Awan putih itu kembali menghiasi langit biru. Awan putih itu kembali mengiringi hilangnya gelap fajar hari itu. Awan putih itu kembali datang menyongsong hingga pada jingganya senja. Awan putih itu menjadi saksi pada rindu yang diam membisu dalam jalan sebuah cerita anak manusia.

Jauhnya jarak yang membentang. terdapat hati yang diam-diam hadir merindukan, memilukan hati yang penuh resonansi. Jauhnya jarak yang meliuk tajam, terdapat jiwa yang penuh harap tumpuan pada impian-ipmpian yang belum terwujudkan. Jauhnya jarak yang melingkar bundar, terdapat mata yang berkunang dengan penuh garis hitam lelah terus berjaga karena menekuni kesibukan. Jarak yang ada membuatku semakin kuat namun mudah pula dalam merindukan.

Namun semua itu takkan terasa bila hatiku kau letakkan tepat pada pemilik aslinya. Ya, kau tempatkan dulu hanya pada-Nya, sebelum aku dan kamu nanti betemu. Bertemu dalam suasana indah pada ucapan sumpah sehidup semati di depan para saksi dalam keadaan haru. Percayalah akan datang dimana kita akan bersama pada waktu itu, di waktu yang telah dituliskan dan dijanjikan untuk kita menjadi satu.

Jika kau mampu untuk bersabar, maka jauh yang kau rasa pun akan terasa dekat di depan raga. Bila datang gemerlap kerusuhan yang hinggap pada hati yang gelap, yakinlah dan tetap bertahan. Bila tumbang mulai melanda pada jiwa dalam sesak, yakin dan tetaplah bertahan. Karena jika belum ada bahuku untuk kau bersandar masih ada lantai untuk bersujud kepada-Nya yang bisa kau andalkan.

Awan putihku yang kulihat bersamamu dalam mimpiku, yang kita lihat jauh di langit siang. Kau buat aku semakin maju untuk wujudkan bahagia dalam ingatan bukan kenangan, akan rencana mimpi indah hari tua bersamamu di masa depan. Mengembalikan semangat dalam diri yang mudah hilang karena sudah terlalu lama sendirian.

Padamu yang nanti menjadi kekasih halalku, tetaplah istiqomah dalam bersabar dan memperbaiki diri. Aku pun melakukan hal yang sama, menerjang badai untuk belajar menjadi awak kapal yang tangguh agar dapat kau andalkan sebagai teman berlayar dan nanti berlabuh. Bila gundah melanda menyerua sekat dalam detak, lihatlah ke atas sana, awan putih akan senantiasa menjadi mata dari saksi cerita kita nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar