Yo gaes, hari ini saya buat tulisan dari sahabat saya yang sebenernya gagah dan gentle, cuma beliau ini suka menulis kutipan-kutipan melankolis di instagramnya. Bukan karena dia lemah ya, cuma menunjukan betapa ia sangat menghargai wanita serta memberi tahu kita betapa susahnya menjaga perasaan dan sakitnya ditinggalkan. Ok, silahkan baca saja kutipan beliau yang sudah saya edit menjadi sebuah artikel tulisan. hehehe
Setelah Kau Pergi, Namamu Masih Disini.
Ku kira setelah kepergianmu, aku langsung bisa melupakanmu. Namun, nyatanya masih terselip berjuta rindu. Setelah kisah ini kau sudahkan, tak mudah bagiku begitu saja melupakan dan menulis langkah baru pada lembaran. Apalagi kebiasaan dan kenangan yang sudah lama telah mengakar kuat tertanam yang terkadang menghambat kaki untuk berjalan ke depan.
Pengabaianku pada rengekanmu sore itu adalah sebuah kejahatan yang sangat menyakitkan. Aku bahkan lebih mendewakan benci dibanding cintaku untuk kamu yang tersayang. Lebih memilih diri jatuh ke dalam api bara tanpa melihat bahwa yang akan dihancurkan adalah hal seharga kristal permata nan rapuh bagaikan kaca. Maaf aku t'lah kacaukan semua~
Hingga datang pada sadarku, ternyata engkau 'lah sejatinya pusat bahagiaku. Aku ingin kembali padamu lagi, tapi aku tak tahu kemana harus mencari. Sedangkan rinduku disini makin menjadi-jadi. Sesal 'pun kini sudah tiada berarti karena salahku terlanjur sudah membuat kau menjauh pergi. Sakit dan lara pun dirasa percuma ada, karena ini bukanlah hal yang terjadi secara disengaja. Kini kau pun pergi tak lagi mungkin kembali.
Ya Tuhan, aku telah melakukan pembunuhan pada orang yang ku sayangi. Lalu kerinduan dan hujan pun datang seolah berkonspirasi, menertawai aku yang meratapi kepergian cinta yang telah ku buat mati. Tentang hati yang pernah kukejar sampai habis napas ini untuk tak pernah menyerah meski harus jatuh bangun berkali-kali. Aku sudah tak tahu harus berbuat apalagi.
Aku merasa bersalah pada diriku sendiri, membohongi hati hanya untuk membalas sakit hati. Ah, makhluk kejam jenis apa aku ini yang dengan keegoisannya telah memberikan luka hingga perasaan mati. Perihal perjuangan yang kau patahkan, kini kuanggap sebagai takdir Tuhan yang tak terbantahkan. Sebab aku tak mampu untuk terus melawan, meski takdir itu bukan yang aku harapkan.
Teruntuk kamu yang tersakiti, ku katakan ini dari hati. Bahwa sampai kini, hanya namamu yang masih terpatri rapi di dalam nadi~
\_/
Saya ambil dari kutipan sabahat instagram saya, Yovan Restu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar