Jumat, 16 Desember 2016

Rindu


Hari ini hujan, dan lagi secara sengaja atau tidak aku jatuh tepat di tempat dimana aku dan kamu pernah meneduh juga dibawah hujan dimasa kala aku masih bersamamu. Hujan? Lagi? Ya~ entah sudah berapa kali aku bercerita tentang hujan dan kamu yang selalu berujung membahas tentang rinduku padamu yang kini mungkin tak lagi bisa berujung temu. Semoga saja tetap begitu~

Hujan dan rindu selalu datang dan melepur menjadi satu tapi maaf kali ini bukan tentang kamu duhai masa laluku, tapi tentang dia seorang baru yang telah hadir dalam hidupku. Siapa dia? Aku belum mau untuk menyebut namanya karena aku juga belum ingin kembali jatuh cinta lagi.

Hey~ bukan berarti aku masih merindukanmu, tapi lebih kepada aku yang belum siap untuk keadaan dan suasana baru untuk kembali berkomitmen seperti dulu. Aku hanya ingin mengejar cinta yang sejalan dengan aturan-Nya saja dan tidak perlu untuk terburu-buru, dan lagi aku masih ingin menikmati kesendirianku.

Hari ini adalah hari ulang tahun dia. Ya dia yang entah benar atau tidak aku merasakan sesuatu darinya. Tapi aku belum yakin apakah itu cinta atau hanya rasa kagum saja. Sekali lagi, aku tak perlu terburu-buru untuk mengetahui dan memastikannya karena aku ingin semua berjalan secara sederhana saja. Yang jelas saat ini aku sedang merindukannya, dibawah hujan panjang di waktu malam bersanding dengan kopi hitam, tahu aci goreng, dan gitar. Tentu saja tak lupa, laptop yang selalu ada dimana aku membutuhkannya ketika ingin mengutarakan rasa dalam diamku.

Hey kamu yang sedang berulang tahun disana, apakah kamu merasakan hal yang sama? Rindu akan pertemuan dan komunikasi singkat kita lewat pesan singkat di sosil media yang selalu membahas tentang suatu cerita? Tentang hujan dan angin, atau tentang cuaca yang biasanya aku dan kamu gunakan dalam pengandaian kita saat bercengkerama? Aku rindu kamu secara tiba-tiba dan begitu saja. Entah, mungkin karena tak sengaja aku melihatnya tentang hari ini yang adalah hari ulang tahunmu di sosial mediaku, mungkin saja.

Hey kamu yang sedang berulang tahun disana, sadarkah kamu aku membuat sebuah pesan lewat gambar yang juga aku buat dan aku unggah hari ini di salah satu jejaring sosial mediaku? Mungkin tidak karena kamu mungkin bukanlah tipe anak manusia yang peka akan rasa dari seorang yang pemalu sepertiku yang sekarang ini dalam merayu. Maafkan aku karena aku belum siap dan bisa untuk dapat langsung menyatakan rasaku secara gamblang, aku yang sekarang hanya mampu untuk mengagumimu dalam jarak dan diam. Sekali lagi, aku hanya belum siap untuk kembali merajut sebuah hubungan baru dengan seseorang yang baru. Hanya saja ini belum waktu, menurutku.

Teruntukmu yang saat ini sedang kurindu, maafkan aku. Aku hanya manusia biasa yang dengan nalurinya tentu saja bisa jatuh cinta pada wanita dan lawan jenisnya. Maafkan aku karena ini sungguh belum tepat waktu. Aku 'pun tak ingin mencemari hatiku dengan rindu yang tak perlu. Bila 'pun nanti kita memang ditakdirkan untuk bersatu, aku hanya ingin menghias jemarimu dengan genggaman cincin maharku. Dan jika setelah ini, terkadang tetap hadir rinduku padamu, kamu tak perlu tahu. Karena mungkin itu hanya perasaanku saja~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar